
Peresmian PuSKPID
Semarang, 22 Juli 2025 — Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) meneguhkan komitmennya dalam mendukung pembangunan desa yang inklusif dan berkelanjutan melalui peresmian Pusat Studi Kependudukan dan Inovasi Pembangunan Desa. Peresmian dilakukan secara resmi oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd., bertempat di Kampus 1 Unwahas.
Pusat studi ini didirikan sebagai wadah riset, edukasi, dan advokasi yang berfokus pada isu-isu strategis kependudukan, pembangunan desa, dan penguatan ekonomi hijau berbasis potensi lokal. Kehadirannya diharapkan mampu menjembatani sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam merumuskan kebijakan dan inovasi pembangunan yang berbasis data dan kebutuhan riil lapangan.
Dalam sambutannya, Dr. Wihaji menyampaikan apresiasi atas inisiatif Unwahas yang sejalan dengan visi BKKBN dalam membangun keluarga berkualitas dan desa berdaya. “Pusat studi ini adalah langkah konkret dalam menjawab tantangan kependudukan dan pembangunan desa. Mahasiswa dan akademisi harus menjadi motor penggerak inovasi yang berdampak langsung pada masyarakat,” tegasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Rektor Unwahas, Prof. Dr. Ir. H. Helmy Purwanto, ST., MT., yang menyampaikan bahwa pusat studi ini merupakan bagian dari transformasi kelembagaan Unwahas menuju kampus berbasis solusi dan pengabdian. “Kami ingin menjadikan Unwahas sebagai pusat pemikiran dan aksi nyata dalam pembangunan desa yang sehat, mandiri, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Ketua LPPM Unwahas, Dr. Agus Riyanto, S.IP., M.Si., menambahkan bahwa pusat studi ini akan menjadi laboratorium sosial bagi mahasiswa, dosen, dan mitra desa untuk mengembangkan model intervensi berbasis data, termasuk dalam isu stunting, kemiskinan, dan ketahanan keluarga.
Sementara itu, Ketua Pusat Studi, Dr. Hetiyasari, S.H., M.Kn., menyampaikan bahwa program-program awal akan difokuskan pada pemetaan potensi desa, pelatihan kader pembangunan, serta pengembangan sistem informasi desa berbasis partisipatif. “Kami ingin membangun ekosistem inovasi yang inklusif, berbasis lokal, dan berorientasi pada keberlanjutan,” ungkapnya.
Peresmian ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan Unwahas sebagai kampus rahmatan lil ‘alamin yang aktif berkontribusi dalam pembangunan nasional melalui pendekatan akademik, kolaboratif, dan berbasis empati sosial.
Add comment